Rabu, 04 November 2015

Kangennya Perempuan

Saya beri tahu.
Perempuan kalau sedang kangen, seremnya luar biasa. Mungkin pada awalnya dia tampak menyenangkan, karena kamu bisa membuainya dengan gombalanmu.
Tapi semakin lama, gombalanmu nggak akan ada artinya, kalau kamu nggak segera bertindak. Dalam sekejap, kangennya berubah jadi "nesu", ibarat timah panas yang menembusmu bertubi-tubi.
Ah, mungkin saya cuman lebay. Tapi kenyataannya, jawaban whatsapp nya menjadi singkat-singkat, responnya ketika ditelpon menjadi pendek-pendek, dan mudah sekali ia manyun dengan urusan yang remeh-temeh.
Oh, remeh-temeh menurut kita, sih. Mungkin besar bagi dia. Pokoknya kalau dia bilang, "Ya udah sana, kerja lagi," atau semacam itu, jangan sekali-kali kamu meninggalkannya begitu saja. 
Setidaknya lakukan sesuatu yang sederhana, seperti membuatkannya minuman hangat, menuliskan surat cinta yang kau selipkan di bawah bantalnya, atau meninggalkan ATM mu untuknya. Nah, yang terakhir itu sangat realistis, lho. Hehe.
Tapi, Kawan, aku berani jamin, nggak ada cara yang sehebat ini. 
Ajak dia salat tepat waktu, lalu kalian sama-sama berdoa untuk diri kalian, keluarga kalian, dan yang terpenting, untuk hati kalian.
 Bermunajatlah, dan mintalah kepada Allah untuk menetapkan hati kalian masing-masing.
Bukankah cinta, benci, kangen, dan nesu, semuanya terletak dalam hati? Dan bukankah, Rasul saw sudah mengajari kita sebuah doa, agar hati kita senantiasa tetap kepadaNya?
Biasanya, hati mulai goyah ketika ada godaan-godaan. 

Godaan ini sedemikian haluuuusnya, sampai-sampai kita tidak menyadari. Dan biasanya, hati ini mulai tergoda di kala ibadah hanya sebatas rutinitas, dan dzikir belum benar-benar merasuk ke dalam jiwa.
Karenanya, Ajaklah perempuanmu untuk banyak salat dan berdoa.
 Berpuasalah ketika kalian saling jauh. Dekatkan hati kalian melalui doa. Sungguh, tak ada lagi kenikmatan rindu ketika semuanya kau tumpahkan melalui doa.
Mungkin saat itu langit sedang bergetar, sehingga Allah tak segan-segan mengikat doa kalian seperti dua simpul yang saling menggenggam. 
Simpul ini akan semakin kuat mencengkeram justru saat ditarik satu sama lain.
 Semoga seperti itu keadaanmu ketika kalian berdua saling merindu.
Kadang mungkin, banyak cara sudah kau lakukan. 
Tapi rasa nesu dalam hati perempuanmu itu tak kunjung berubah kembali menjadi kangen. Kadang juga, ia sendiri tidak mau mengakui bahwa ia juga kangen.
 Ia hanya tak mau terlalu kecewa karena tak sanggup memikul harapan yang besar akan kedatanganmu.
Maka sadarilah. 

Sungguh beruntung dirimu mendapati seseorang yang kangen padamu, menunggu kedatanganmu.. Entah senesu dan secerewet apapun perempuanmu. 
Tetaplah kangen kepadanya, meski ia sendiri menolak rasa kangennya.
Tumpahkan kangenmu, Kawan, tumpahkan dalam doamu.


Oleh : dr.Hafid Algristian
Rahasia Bunda | Bersama Mewujudkan Keluarga Bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar